Golongan IA atau dikenal dengan nama
golongan “Alkali” adalah kelompok unsur yang bersifat logam. Unsur-unsur ini
digolongkan pada golongan sama karena memiliki kesamaan “jumlah elektron
valensi (elektron pada kulit terluar) berjumlah 1”, dapat dilihat dari
konfigurasi elektronnya sebagai berikut :
No atom
|
unsur
|
Jumlah elektron/kulit
|
Konfigurasi elektron
|
3
|
litium
|
2, 1
|
[He]2s1
|
11
|
natrium
|
2, 8, 1
|
[Ne]3s1
|
19
|
kalium
|
2, 8, 8, 1
|
[Ar]4s1
|
37
|
rubidium
|
2, 8, 18, 8, 1
|
[Kr]5s1
|
55
|
caesium
|
2, 8, 18, 18, 8, 1
|
[Xe]6s1
|
87
|
fransium
|
2, 8, 18, 32, 18, 8, 1
|
[Rn]7s1
|
Sifat Fisik Golongan IA
- Semua unsur berwujud padat pada suhu ruangan, kecuali Sesium (Cs) berwujud cair pada suhu di atas 28°
- Unsur Li, Na, dan K sangat ringan. Logam Natrium termasuk logam lunak sehingga dapat dipotong dengan pisau (seperti gambar)
- konduktor panas yang baik
- titik didih tinggi
- permukaan berwarna abu-abu keperakan.
Setiap unsur memiliki warna yang jelas
dan khas , yaitu :
- Litium (Li) merah
- Natrium (Na) kuning
- Kalium (K) ungu
- Rubidium (Rb) merah
- Sesium (Cs) biru
Sifat Kimia Golongan IA
- Sangat reaktif
- Dapat membentuk senyawa basa kuat
- Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
- Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron) sehingga mudah mengalami oksidasi
- Membentuk kation dengan muatan +1
Bila dibakar akan mengubah
warna nyala api menjadi warna lain, sifat ini yang dapat dijadikan cara analisis kualitatif logam alkali dan dikenal dengan tes warna nyala.
Golongan alkali termasuk
golongan yang wajib untuk dihapalkan karena termasuk unsur
yang banyak membentuk basa dan garam yang banyak ditemukan di
laboratorium.Semua unsur adalah pembentuk basa kuat yang pasti ditemukan di
setiap laboratorium seperti NaOH dan KOH.Selain pembentuk basa kuat, persenyawaan logam alkali lainnya
adalah garam yang jumlahnya sangat banyak seperti NaCl, NaBr, KCl, dll. Khusus
untuk natrium “semua garamnya bersifat larut dalam air”
Golongan II A (Alkali tanah)
Logam Alkali Tanah
1.Sifat Fisis Alkali Tanah
Unsur
logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah
bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan
reduktor yang kuat.Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA
ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan
kerapatan lebih tinggi.
Unsur-unsur logam alkali
tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium yang kira-kira sama
keras dengan timbal, sampai berilium yag cukup keras untuk menggores kebanyakan
logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang sederhana,
unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah
dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan
rata-rata golongan ini juga rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang
relatif besar antara elektron terluar dengan inti
2. Sifat Kimia Alkali Tanah
Anggota unsur alkali tanah adalah berelium
(Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan unsur
radioaktif radium (Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak
terdapat di kerak bumi. Atom-atom golongan ini memiliki konfigurasi elektron
np6(n + 1)s2 kecuali Be. Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih besar dari
unsur alkali dalam satu periode.Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi
yang terlibat dalam ikatan logam.Oleh karena itu dibandingkan dengan unsur
golongan IA, unsurunsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, dan
titik lelehnya lebih tinggi.
Titik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak
berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal yang berbeda. Misal
unsur Be dan Mg memiliki struktur kristal heksagonal terjejal, sedangkan
struktur kristal unsur Sr berbentuk kubus berpusat muka dan struktur kristal
unsur Ba berbentuk kubus berpusat badan.
Sifat kimia unsur alkali tanah sama dengan
sifat kimia unsur alkali. Unsur alkali tanah terdapat dalam alam sebagai ion
dipositif (positif dua).Kalsium, stronsium, dan barium memiliki sifat yang
serupa, namun magnesium dan berelium berbeda dengan ketiga unsur tersebut yaitu
kurang aktif.Semua unsur alkali tanah merupakan penyumbang elektron.
Unsur alkali tanah tergolong reduktor yang
kuat.Unsur alkali tanah mudah bereaksi dengan unsur nonlogam membentuk senyawa
ion misal halida, hidrida, oksida, dan sulfida.Unsur alkali tanah, kecuali
berelium dan magnesium bereaksi dengan air.
Golongan IIIA (Boron)
a. Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima.
Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan
nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah
konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu
golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam
bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron
metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri
optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan
mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron
sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan
kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
b. Aluminium
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan
dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun
(sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan
kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga
potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium
adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam
bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam,
selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
aluminium dari senyawanya.
c. Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan
lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun
mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk
dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
d. Indium
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut,
berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam
asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam
post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi
antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam
alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah
dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam
bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
e. Thallium
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai
nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak
dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium
kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan
udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang
menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama
maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air
maka akan terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan
penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.
2.
Sifat Fisika Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Titik Leleh : 2349 K (20760C)
Titik Didih : 4200 K (39270C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol
b. Aluminium
Titik Leleh : 933,47 K (660,320C)
Titik Didih : 2729 K (25190C)
Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1
Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1
c. Galium
Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)
Titik Didih : 2477 K (22040C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol
d. Indium
Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)
Titik Didih : 2345 K (20720C)
Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol
Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol
e. Thalium
Titik Leleh : 577 K (3040C)
Titik Didih : 1746 K (14730C)
Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1
Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
3.
Cara Mendapatkan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5
(OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5
(OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini
dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3.
Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3, yang
diperoleh dari borax.
B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak menakjubkan). Boron murni bisa
diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen
pada suhu tinggi.
b. Aluminium
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam
skala besar sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O).
Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat
pengotor lainnya. Maka untuk dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk
senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan
dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan natrium hidroksida
(NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi
merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2
dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan
sementara aluminium diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat
disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3.
Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium
murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui metode
elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat
elektropositif.
c. Ghalium
Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan
aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi
ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan
sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan
elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil
natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan
sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam
galium murni.
d. Indium
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium.
Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan
melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut
dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.
e. Thalium
Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam
belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi
Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada
taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada
tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga,
timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.
Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4,
hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2.
Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.
4.
Senyawa-Senyawa Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan
boron dengan halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen
(yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.
Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah
diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur
blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan
oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
· Hidrida
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa
dengan jenis MxHy
Diborane
(6): B2H6
Decaborane
(14): B10H14
Hexaborane
(10): B6H10
Pentaborane
(9): B5H9
Pentaborane
(11): B5H11
Tetraborane
(10): B4H10
· Flourida
Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida
adalah sebagai berikut :
Boron
trifluoride: BF3
Diboron
tetrafluoride: B2F4
· Klorida
Boron trichloride:
BCl3
Diboron tetrachloride: B2Cl4
· Nitrida
Ketika
boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan
dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa
alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan
grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih
keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat
elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga
mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.
b.
Aluminium
· Nitrida
Aluminium Nitrida (AlN)
dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 8000 C. Itu dihidrolisis
dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
· Aluminium Hidrida
Aluminium hidrida (AlH3)n
dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini dibakar
secara meledak pada udara.Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi
aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat
diisolasi bebas dari pelarut.
· Aluminium oksida
Aluminium oksida (Al2O3)
dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan hidroksida,nitrat atau
sulfat.
· Pada
unsur halogen
- aluminium iodida : AlI3
- aluminium flourida : AlF3
c.
Galium
· Pada unsur halogen
membentuk :
- Galium triklorida :
GaCl3
- Galium (III)
bromida GaBr3:
- Galium (III) iodida : GaI3
- Galium (III)
flourida : GaF3
· Galium (II) selenida
· Galium (II) sulfida
· Galium (II) tellurida
· Galium (III) tellurida
· Galium (III) selenida
· Galium (III) arsenida
d. Indium
Senyawa –senyawa indium
jarang ditemukan oleh manusia.Semua senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa
indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung.
· Pada unsur halogen
- Indium (I) Bromida
- Indium (III) Bromida
- Indium (III) Klorida
- Indium (III)
Flourida
· Indium (III) Sulfat
· Indium (III) Sulfida
· Indium (III) Selenida
· Indium (III) Phosfida
· Indium (III) Nitrida
· Indium (III) Oksida
e.
Thalium
· Senyawa thalium pada
flourida : TlF, TlF3,
· Senyawa thalium pada
klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3
· Senyawa thalium pada
bromida : TlBr, Tl2Br4
· Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3
· Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3
· Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S
· Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se
5. Reaksi-Reaksi Dari
Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a.
Boron
· Reaksi boron dengan udara
Kemampuan
boron bereaksi dengan udara
bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan
kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada
temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2(g) → 2 B2O3
· Reaksi boron dengan air
Boron
tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal
· Reaksi boron dengan halogen
Boron
bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2),
klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi
boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida.
2B (s) + 3F2(g) → 2 BF3
2B (s)
+ 3Cl2(g) → 2 BCl3
2B (s)
+ 3Br2(g) → 2 BBr3
· Reaksi boron dengan asam
Kristal boron tidak
bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam
hidroflourida (HF).Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.
b. Aluminium
· Reaksi aluminium dengan
udara
Aluminium adalah logam
berwarna putih keperakan.Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan
oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara.Jadi,
aluminium tidak bereaksi dengan udara.Jika lapisan oksida rusak, logam
aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam
oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.
4Al
(s) + 3O2(l ) → 2 Al2O3
· Reaksi aluminium dengan air
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan.
Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya
melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi
aluminium dengan air.
· Reaksi aluminium dengan halogen
Aluminium
bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti iodin (I2),
klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk aluminium halida
menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III)
klorida.
2Al (s) + 3I2(l) → 2 Al2I6(s)
2Al (s) + 3Cl2(l) → 2 Al2
Cl3
2Al (s) + 3Br2(l) → 2 Al2
Br6
· Reaksi aluminium dengan
asam
Logam aluminium larut
dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III) bersama
dengan gas hydrogen.
2Al (s) + 3H2SO4(aq)
→ 2Al 3+(aq) + 2SO42-(aq)
+ 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+(aq)
+ 6Cl-(aq) + 3H2 (g)
· Reaksi aluminium dengan
basa
Aluminium
larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O
→ 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2
(g)
c.
Galium
· Reaksi galium dengan asam
Ga2O3
+ 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2O
Ga
(OH)3 + 3 H+ → Ga3+ + 3 H2O
· Reaksi galium dengan basa
Ga2O3
+ 2 OH- → 2 Ga(OH)4-
Ga
(OH)3 + OH- → Ga(OH)4-
d. Indium
· Reaksi indium dengan udara
In3+ + O2 → In2O3
· Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO3 → In(NO3)3
+ 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → InCl3 + 3H+
e. Thalium
· Reaksi talium dengan udara
Potongan logam thalium yang
segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida kelabu yang
melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.
2
Tl (s) + O2(g)→
Tl2O
· Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam
thalium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan
racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) →
2 TlOH (aq) + H2(g)
· Reaksi thalium dengan halogen
Logam
thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2),
klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III)
flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini
bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2(g) → 2 TiF3(s)
2
Tl (s) + 3 Cl2(g) → 2 TiCl3(s)
2 Tl (s) + 3 Br2(g) → 2 TiBr3(s)
· Reaksi thalium dengan asam
Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam
klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.
6.
Kegunaan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan III A.
a. Kegunaan unsur boron
· Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7.
5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca gentian
penebat dan peluntur natrium perborat.
· Asam ortoborik (H3BO3) atau
asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan paparan
panel rata.
· Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7.
10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam
penghasilan pelekat.
· Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun
serangga, terutamannya menentang semut atau lipas.
· Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis
organik dalam pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.
· Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan
reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan
neutron.
· Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan
kaca borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
· Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan
yang biasanya digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan
komposit.
· Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun
kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi
alcohol.
b. Kegunaan unsur aluminium
· Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang,
truck, rel kereta api, kapal laut, sepeda.
· Pengemasan (kaleng, foil)
· Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
· Pada perlengkapan memasak
· Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena
aluminium memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
c. Kegunaan unsur galium
· Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium
dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang.
· Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan
digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium
digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium
untuk menstabilisasikan allotrop plutonium.
· Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama
dalam dioda pemancar cahaya.
· Galium juga digunakan pada beberapa termometer
bertemperatur tinggi.
d. Kegunaan unsur indium
· Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik
lainnya thermistor dan fotokonduktor
· Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul
seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
· Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat
transistor.
· Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang
berhubungan dengan gigi.
· Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan
laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat
oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi.
· Dalam energi nuklir, reaksi (n,n’) dari 113In
dan 115 In digunakan untuk menghilangkan jarak fluks neutron.
e. Kegunaan unsur thalium
· Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium
· Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium
iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat
pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.
· Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan
untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
· Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan
arsen, thalium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang
memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.
· Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada
penganalisaan oksigen.
· Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
· Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan
insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
· Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat,
thalium triasetat adalah reagen yang berguna pada sintesis organic yang
menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang
lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar