Kimia Unsur

Kimia Unsur Gol I-IIIA



Bottom of Form

http://noviakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/alkali-gambar.jpeg?w=459&h=229&h=229
Golongan IA atau dikenal dengan nama golongan “Alkali” adalah kelompok unsur yang bersifat logam. Unsur-unsur ini digolongkan pada golongan sama karena memiliki kesamaan “jumlah elektron valensi (elektron pada kulit terluar) berjumlah 1”, dapat dilihat dari konfigurasi elektronnya sebagai berikut :

No atom
unsur
Jumlah elektron/kulit
Konfigurasi elektron
3
litium
2, 1
[He]2s1
11
natrium
2, 8, 1
[Ne]3s1
19
kalium
2, 8, 8, 1
[Ar]4s1
37
rubidium
2, 8, 18, 8, 1
[Kr]5s1
55
caesium
2, 8, 18, 18, 8, 1
[Xe]6s1
87
fransium
2, 8, 18, 32, 18, 8, 1
[Rn]7s1

logam natrium

Sifat Fisik Golongan IA

  • Semua unsur berwujud padat pada suhu ruangan, kecuali Sesium (Cs) berwujud cair pada suhu di atas 28°
  • Unsur Li, Na, dan K sangat ringan. Logam Natrium termasuk logam lunak sehingga dapat dipotong dengan pisau (seperti gambar)
  • konduktor panas yang baik
  • titik didih tinggi
  • permukaan berwarna abu-abu keperakan.
http://noviakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/sifat-fisis-alkali.jpg?w=481&h=320&h=218

Setiap unsur memiliki warna yang jelas dan khas , yaitu :
  • Litium (Li) \rightarrow merah
  • Natrium (Na) \rightarrow kuning
  • Kalium (K) \rightarrow ungu
  • Rubidium (Rb) \rightarrow merah
  • Sesium (Cs) \rightarrow biru

Sifat Kimia Golongan IA

  • Sangat reaktif
  • Dapat membentuk senyawa basa kuat
  • Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
  • Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron) sehingga mudah mengalami oksidasi
  • Membentuk kation dengan muatan +1
Bila dibakar akan mengubah warna nyala api menjadi warna lain, sifat ini yang dapat dijadikan cara analisis kualitatif logam alkali dan dikenal dengan tes warna nyala.
http://noviakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/sifat-kimia-alkali.jpg?w=560&h=336&h=278
Golongan alkali termasuk golongan yang wajib untuk dihapalkan karena termasuk unsur yang banyak membentuk basa dan garam yang banyak ditemukan di laboratorium.Semua unsur adalah pembentuk basa kuat yang pasti ditemukan di setiap laboratorium seperti NaOH dan KOH.Selain pembentuk basa kuat, persenyawaan logam alkali lainnya adalah garam yang jumlahnya sangat banyak seperti NaCl, NaBr, KCl, dll. Khusus untuk natrium “semua garamnya bersifat larut dalam air”
Golongan II A (Alkali tanah)
Logam Alkali Tanah
http://noviakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/alkali-tanah-gambar.jpeg?w=432&h=277&h=231
1.Sifat Fisis Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat.Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi.
http://noviakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/sifat-fisis-alkali-tanah.jpg?w=431&h=303&h=192
Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yag cukup keras untuk menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan ini juga rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti
2. Sifat Kimia Alkali Tanah
http://noviakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/sifat-kimia-alkali-tanah.jpg?w=546&h=346&h=282

Anggota unsur alkali tanah adalah berelium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan unsur radioaktif radium (Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak terdapat di kerak bumi. Atom-atom golongan ini memiliki konfigurasi elektron np6(n + 1)s2 kecuali Be. Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih besar dari unsur alkali dalam satu periode.Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam ikatan logam.Oleh karena itu dibandingkan dengan unsur golongan IA, unsurunsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, dan titik lelehnya lebih tinggi.
Titik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal yang berbeda. Misal unsur Be dan Mg memiliki struktur kristal heksagonal terjejal, sedangkan struktur kristal unsur Sr berbentuk kubus berpusat muka dan struktur kristal unsur Ba berbentuk kubus berpusat badan.
Sifat kimia unsur alkali tanah sama dengan sifat kimia unsur alkali. Unsur alkali tanah terdapat dalam alam sebagai ion dipositif (positif dua).Kalsium, stronsium, dan barium memiliki sifat yang serupa, namun magnesium dan berelium berbeda dengan ketiga unsur tersebut yaitu kurang aktif.Semua unsur alkali tanah merupakan penyumbang elektron.
Unsur alkali tanah tergolong reduktor yang kuat.Unsur alkali tanah mudah bereaksi dengan unsur nonlogam membentuk senyawa ion misal halida, hidrida, oksida, dan sulfida.Unsur alkali tanah, kecuali berelium dan magnesium bereaksi dengan air.


Golongan IIIA (Boron)
a. Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
­­­­­­­Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
b. Aluminium
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.
c. Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
d. Indium
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
e. Thallium
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.
2. Sifat Fisika Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Titik Leleh : 2349 K (20760C)
Titik Didih : 4200 K (39270C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol
b. Aluminium
Titik Leleh : 933,47 K (660,320C)
Titik Didih : 2729 K (25190C)
Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1
Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1
c. Galium
Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)
Titik Didih : 2477 K (22040C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol
d. Indium
Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)
Titik Didih : 2345 K (20720C)
Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol
Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol
e. Thalium
Titik Leleh : 577 K (3040C)
Titik Didih : 1746 K (14730C)
Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1
Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
3. Cara Mendapatkan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.
B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.
b. Aluminium
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3.
Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif.
c. Ghalium
Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
d. Indium
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.
e. Thalium
Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi
Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.
Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.
4. Senyawa-Senyawa Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.
Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
· Hidrida
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy
· Flourida
Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut :
· Klorida
· Nitrida
Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.
b. Aluminium
· Nitrida
Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 8000 C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
· Aluminium Hidrida
Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara.Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.
· Aluminium oksida
Aluminium oksida (Al2O) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat.
· Pada unsur halogen
- aluminium iodida : AlI3
- aluminium flourida : AlF3
c. Galium
· Pada unsur halogen membentuk :
- Galium triklorida : GaCl3
- Galium (III) bromida GaBr3:
- Galium (III) iodida : GaI3
- Galium (III) flourida : GaF3
· Galium (II) selenida
· Galium (II) sulfida
· Galium (II) tellurida
· Galium (III) tellurida
· Galium (III) selenida
· Galium (III) arsenida
d. Indium
Senyawa –senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia.Semua senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung.
· Pada unsur halogen
- Indium (I) Bromida
- Indium (III) Bromida
- Indium (III) Klorida
- Indium (III) Flourida
· Indium (III) Sulfat
· Indium (III) Sulfida
· Indium (III) Selenida
· Indium (III) Phosfida
· Indium (III) Nitrida
· Indium (III) Oksida
e. Thalium
· Senyawa thalium pada flourida : TlF, TlF3,
· Senyawa thalium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3
· Senyawa thalium pada bromida : TlBr, Tl2Br4
· Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3
· Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3
· Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S
· Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se
5. Reaksi-Reaksi Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
· Reaksi boron dengan udara
Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2(g) → 2 B2O3
· Reaksi boron dengan air
Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal
· Reaksi boron dengan halogen
Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida.
2B (s) + 3F2(g) → 2 BF3
2B (s) + 3Cl2(g) → 2 BCl3
2B (s) + 3Br2(g) → 2 BBr3
· Reaksi boron dengan asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF).Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.
b. Aluminium
· Reaksi aluminium dengan udara
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan.Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara.Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara.Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.
4Al (s) + 3O2(l ) → 2 Al2O3
· Reaksi aluminium dengan air
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.
· Reaksi aluminium dengan halogen
Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2(l) → 2 Al2I6(s)
2Al (s) + 3Cl2(l) → 2 Al2 Cl3
2Al (s) + 3Br2(l) → 2 Al2 Br6
· Reaksi aluminium dengan asam
Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III) bersama dengan gas hydrogen.
2Al (s) + 3H2SO4(aq) → 2Al 3+(aq) + 2SO42-(aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2 (g)
· Reaksi aluminium dengan basa
Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)
c. Galium
· Reaksi galium dengan asam
Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2O
Ga (OH)3 + 3 H­­+ → Ga3+ + 3 H2O
· Reaksi galium dengan basa
Ga2O3 + 2 OH- → 2 Ga(OH)4­­-
Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4­­-
d. Indium
· Reaksi indium dengan udara
In3+ + O­2 → In­2­O3
· Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO­3 → In­(N­O3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → In­Cl3 + 3H+
e. Thalium
· Reaksi talium dengan udara
Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.
2 Tl (s) + O2(g)→ Tl2O
· Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2(g)
· Reaksi thalium dengan halogen
Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2(g) → 2 TiF3(s)
2 Tl (s) + 3 Cl2(g) → 2 TiCl3(s)
2 Tl (s) + 3 Br2(g) → 2 TiBr3(s)
· Reaksi thalium dengan asam
Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.
6. Kegunaan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan III A.
a. Kegunaan unsur boron
· Natrium tetraborat pentaidrat (Na­2­B­4­O­7­. 5H­2­O) yang digunakan­­ dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
· Asam ortoborik (H­3­BO­3­­) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan paparan panel rata.
· Natrium tetraborat dekahidrat (Na­2­B­4­O­7­. 10H­2­O) atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.
· Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang semut atau lipas.
· Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.
· Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
· Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
· Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
· Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.
b. Kegunaan unsur aluminium
· Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut, sepeda.
· Pengemasan (kaleng, foil)
· Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
· Pada perlengkapan memasak
· Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
c. Kegunaan unsur galium
· Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang.
· Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium.
· Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.
· Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
d. Kegunaan unsur indium
· Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor
· Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar.
· Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
· Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
· Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi.
· Dalam energi nuklir, reaksi (n,n) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan jarak fluks neutron.
e. Kegunaan unsur thalium
· Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium
· Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.
· Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
· Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.
· Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
· Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
· Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
· Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar