GOLONGAN VA




1.      ARSEN (As)
            1.1  Sejarah
Berasal dari kata Latin: arsenicum. Yunani: arsenikon, orpiment kuning, identik dengan arenikos, lelaki, dari kepercayaan Yunani bahwa logam memiliki kelamin yang berbeda; Arab: Az-zernikh, orpiment dari Persia zerni-zar, emas). Ditemukan pada tahun 1250 oleh Albertus Magnus.

      1.2  Kelimpahan
-          Alam semesta                    : 0,008 ppm
-          Kerak bumi                       : 1,8 ppm
-          Permukaan Atlantik          : 1,45 x 10 -3 ppm
-          Atlantik bagian dalam       : 1,53 x 10 -3 ppm
-          Permukaan Pasifik            : 1,45 x 10-3 ppm
-          Pasifik bagian dalam         : 1,75 x 10 -3 ppm
Arsen diperoleh sebagai As2O3 pada cerobong asap dari pemanggangan CuS, PbS, FeS, CoS, dan NiS dalam udara. Dunia memproduksi As2O3 kira-kira 50000 ton pada 1988.

      1.3  Sifat-sifat
                       
1.3.1 Sifat fisik
Arsen merupakan unsur

Kecenderungan Golongan IV A


Kecenderungan Golongan IV A
Keadaan oksidasi yang umum untuk golongan 4 adalah +4, ditemukan pada senyawa CCl4, SiCl4 dan SnO2.Jika anda bergerak ke bawah dalam satu golongan, ada banyak contoh dengan keadaan oksidasi +2, seperti SnCl2, PbO, dan Pb2+.Pada timah, keadaan +4 masih lebih stabil dibandingkan +2, tetapi pada timbal, keadaan +2 lebih stabil – dan mendominasi kimia timbal.
Contoh Pada Kimia Karbon
Contoh yang umum untuk keadaan oksidasi +2 pada kimia karbon adalah karbon monoksida, CO. Karbon monoksida merupakan agen pereduksi yang kuat karena mudah teroksidasi menjadi karbon dioksida – dimana

Halogen


HALOGEN

Unsur-unsur golongan VIIA disebut halogen. Nama itu berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentukan garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Misalnya, klorin bereaksi dengan natrium membentuk natrium klorida (NaCl), yaitu garam dapur.
Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu. Semua isotop astatin bersifat radioaktif dan berumur pendek, sehingga

Gas Mulia


GAS MULIA

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasinya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, sedangkan afinitas elektronnya sangat rendah (lihat Tabel Beberapa Data Fisis Unsur Gas Mulia). Dulu, bahkan para ahli yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Barulah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang

Kelimpahan Unsur-unsur di Alam


KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM

1.      Keberadaan Unsur-unsur di Kulit Bumi
Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) terdapat sebagai unsur bebas. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari unsur gas mulia. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas, di samping sebagai senyawa. Begitu juga dengan beberapa unsur nonlogam, yaitu oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon.
Bahan-bahan